STOP MOTION
Pengantar
Secara umum, animasi berarti menghidupkan urutan still image (gambar tidak bergerak) atau memfilmkan susunan gambar untuk menciptakan rangkaian gerakan ilusi. Animasi itu dibentuk dari gambar-gambar yang dibuat secara grafis yang kemudian digerakkan. Istilah lain untuk animasi adalah motion graphic. Sedangkan stop motion, seperti yang udah kita singgung di atas, lebih tertuju pada teknik penggarapan yang dilakukan dengan frame per frame. Jadi, animasi stop motion adalah cara atau teknik yang biasa dipakai untuk menciptakan sebuah animasi.
Dalam perkembangannya, stop motion animation sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat sederhana sekali. Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang paling dibutuhkan dalam pengerjaannya teliti dan telaten. Animasi ini bukan animasi yang bisa dibuat dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Sederhana, bukan? Cukup dengan menggunakan tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto ataupun kamera video. Nah, ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup. Untuk mengetahui lebih jelas, bagaimana cara pembuatannya tunggu aja kelanjutan ceritanya disini.
Cikal bakal animasi stop motion
Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam film. Objek yang dipakai pun masih sederhana, berupa boneka yang bisa digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya, seringkali dipakai juga sebagai objek dalam pembuatan animasi ini. Awalnya teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul, Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak itu, stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).
Pengertian Stop Motion
Stop Motion itu adalah teknik di mana sebuah obyek berupa boneka, model, atau gambar digerakkan oleh tangan animator dengan cara memindahkan posisi secara perlahan-lahan. Disetiap gerakan direkam dengan kamera foto ataupun kamera shooting. Dan hasil rekaman itu disusun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah – olah bergerak dan hidup.
Proses dan Cara Pembuatannya
Dalam proses pembuatan stop motion terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan, seperti keahlian dan ketelitian untuk menggerakkan obyek atau boneka, teknik pengambilan gambar yang tepat untuk komposisi gambar yang diperlukan dan untuk menghasilkan gambar yang bagus serta terkonsep secara matang.
Untuk menghasilkan kualitas stop motion yang baik dan efektif, tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuat skenario atau skrip terlebih dulu, merancang dasar konsep obyek dan layout setting yang dibutuhkan agar sesuai dengan tema yang diinginkan.
Keahlian dalam editing dan menguasai penggunaan kamera dan software juga sangat mendukung dalam pembuatan video stop motion ini. Tahap pengeditan, pemberian efek, pencampuran audio dan video juga sangat berpengaruh agar hasil tampak sempurna dan mempunyai unsur cerita tersendiri.
Dalam membuat stop motion yang terkonsep jelas kita harus menyiapkan banyak gambar. Tidak hanya belasan gambar, bisa jadi puluhan sampai ratusan bahkan ribuan gambar. Nah, untuk menyatukan gambar-gambar tersebut hingga menjadi video, kita bisa menggunakan aplikasi Windows Movie Maker atau aplikasi sejenisnya
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembuatan Stop Motion
1. Camera : camera apa saja bisa digunakan seperti camera Pocket, camera Handphone, Webcame, Lele, Lomo, atau DSLR tapi disini saya mengunakan camera DSLR.
2. Obyek : Siapkan obyek yang sudah ditentukan, seperti tulisan-tulisan yang menjadi tujuan konsep, benda-benda yang mendukung, background dan sebagainya. Atau kalau anda narsis, bisa jadi anda sendiri adalah obyeknya.
3. Media : Siapkan juga media untuk proses pengeditan hasil jepretan kamu itu agar menjadi stop motion seperti : Laptop, PC, Notebook atau gadget-gadget lainya yang mendukung untuk proses pembuatan dan mempunyai aplikasi pengeditan video, seperti Movie Maker atau sejenisnya.
4. Tripod : Siapkan juga tripod (jika diperlukan). Tripod disini berfungsi untuk menyanggah camera sekaligus menghindari agar hasil jepretan tidak berpindah posisi terlalu jauh dan tetap pada satu posisi yang sama, supaya hasil stop motion tetap pada alur konsep yang telah ditentukan
Tahap-tahap pembuatannya
1.) Lakukan pemotretan terhadap objek, ingat ya.. step perstep pergerakan harus di potret, agar nanti saat penggabungan foto akan terasa emosionalnya, atur gerakan dan arah pemotretan sesuai keinginan.
2.) Pastikan jangan sampai ada bagian foto yang terlewatkan atau bahkan sampe hilang terhapus. Setelah proses pemotretan selesai gabungkan semua foto dengan menggunakan softwere pengeditan movie. Disini saya menggunakan aplikasi moviemaker.
Tapi sebelum kamu meng load foto-foto ke aplikasi, lakukan penyetingan sebagai berikut tools>option>advance>picture duration set ke 0.125 kemudian OK.
3.) Setelah melakukan penyetingan import foto import > picture > browse cari dimana letak foto anda yang akan diedit, masukan semua foto-foto kamu kesana klick saja Ctrl + A lalu ok.
4.) Lalu jika semua foto telah di import masukan semua foto kedalam storyboard dengan menahan SHIFT sambil click poto pertama trus click poto terakhir, SHIFT masi ditahan ya.
5.) Untuk menambahkan suara-suara agar lebih menarik klick saja import > audio or music import ke story board jika gerakan gambar tak sesuai dengan nada lagu lakukan pengaturan speed dengan cara klick timline yang ada pada sebelah kiri story board beri ceklist di timeline kemudian atur posisi gambar pada story board.
nahh, kalau sudah siap tinggal di save. Pilih finish movie > save to my computer, selesai deh.
Kelebihan dan Kekurangan Stop Motion
a. Kelebihan Stop Motion Animation:
- Siapapun dapat membuatnya
- Tidak diperlukan peralatan yang ribet. Biasanya menggunakan malam / papercraft / clay
- Kamera
- Tripot
b. Kelemahan Stop Motion Animation:
- Proses pengerjaan lama
- Konsep harus matang
- Diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi
- Keterbatasan gerak objek
Secara umum, animasi berarti menghidupkan urutan still image (gambar tidak bergerak) atau memfilmkan susunan gambar untuk menciptakan rangkaian gerakan ilusi. Animasi itu dibentuk dari gambar-gambar yang dibuat secara grafis yang kemudian digerakkan. Istilah lain untuk animasi adalah motion graphic. Sedangkan stop motion, seperti yang udah kita singgung di atas, lebih tertuju pada teknik penggarapan yang dilakukan dengan frame per frame. Jadi, animasi stop motion adalah cara atau teknik yang biasa dipakai untuk menciptakan sebuah animasi.
Dalam perkembangannya, stop motion animation sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat sederhana sekali. Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang paling dibutuhkan dalam pengerjaannya teliti dan telaten. Animasi ini bukan animasi yang bisa dibuat dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Sederhana, bukan? Cukup dengan menggunakan tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto ataupun kamera video. Nah, ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup. Untuk mengetahui lebih jelas, bagaimana cara pembuatannya tunggu aja kelanjutan ceritanya disini.
Cikal bakal animasi stop motion
Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam film. Objek yang dipakai pun masih sederhana, berupa boneka yang bisa digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya, seringkali dipakai juga sebagai objek dalam pembuatan animasi ini. Awalnya teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul, Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak itu, stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).
Pengertian Stop Motion
Stop Motion itu adalah teknik di mana sebuah obyek berupa boneka, model, atau gambar digerakkan oleh tangan animator dengan cara memindahkan posisi secara perlahan-lahan. Disetiap gerakan direkam dengan kamera foto ataupun kamera shooting. Dan hasil rekaman itu disusun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah – olah bergerak dan hidup.
Proses dan Cara Pembuatannya
Dalam proses pembuatan stop motion terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan, seperti keahlian dan ketelitian untuk menggerakkan obyek atau boneka, teknik pengambilan gambar yang tepat untuk komposisi gambar yang diperlukan dan untuk menghasilkan gambar yang bagus serta terkonsep secara matang.
Untuk menghasilkan kualitas stop motion yang baik dan efektif, tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuat skenario atau skrip terlebih dulu, merancang dasar konsep obyek dan layout setting yang dibutuhkan agar sesuai dengan tema yang diinginkan.
Keahlian dalam editing dan menguasai penggunaan kamera dan software juga sangat mendukung dalam pembuatan video stop motion ini. Tahap pengeditan, pemberian efek, pencampuran audio dan video juga sangat berpengaruh agar hasil tampak sempurna dan mempunyai unsur cerita tersendiri.
Dalam membuat stop motion yang terkonsep jelas kita harus menyiapkan banyak gambar. Tidak hanya belasan gambar, bisa jadi puluhan sampai ratusan bahkan ribuan gambar. Nah, untuk menyatukan gambar-gambar tersebut hingga menjadi video, kita bisa menggunakan aplikasi Windows Movie Maker atau aplikasi sejenisnya
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembuatan Stop Motion
1. Camera : camera apa saja bisa digunakan seperti camera Pocket, camera Handphone, Webcame, Lele, Lomo, atau DSLR tapi disini saya mengunakan camera DSLR.
2. Obyek : Siapkan obyek yang sudah ditentukan, seperti tulisan-tulisan yang menjadi tujuan konsep, benda-benda yang mendukung, background dan sebagainya. Atau kalau anda narsis, bisa jadi anda sendiri adalah obyeknya.
3. Media : Siapkan juga media untuk proses pengeditan hasil jepretan kamu itu agar menjadi stop motion seperti : Laptop, PC, Notebook atau gadget-gadget lainya yang mendukung untuk proses pembuatan dan mempunyai aplikasi pengeditan video, seperti Movie Maker atau sejenisnya.
4. Tripod : Siapkan juga tripod (jika diperlukan). Tripod disini berfungsi untuk menyanggah camera sekaligus menghindari agar hasil jepretan tidak berpindah posisi terlalu jauh dan tetap pada satu posisi yang sama, supaya hasil stop motion tetap pada alur konsep yang telah ditentukan
Tahap-tahap pembuatannya
1.) Lakukan pemotretan terhadap objek, ingat ya.. step perstep pergerakan harus di potret, agar nanti saat penggabungan foto akan terasa emosionalnya, atur gerakan dan arah pemotretan sesuai keinginan.
2.) Pastikan jangan sampai ada bagian foto yang terlewatkan atau bahkan sampe hilang terhapus. Setelah proses pemotretan selesai gabungkan semua foto dengan menggunakan softwere pengeditan movie. Disini saya menggunakan aplikasi moviemaker.
Tapi sebelum kamu meng load foto-foto ke aplikasi, lakukan penyetingan sebagai berikut tools>option>advance>picture duration set ke 0.125 kemudian OK.
3.) Setelah melakukan penyetingan import foto import > picture > browse cari dimana letak foto anda yang akan diedit, masukan semua foto-foto kamu kesana klick saja Ctrl + A lalu ok.
4.) Lalu jika semua foto telah di import masukan semua foto kedalam storyboard dengan menahan SHIFT sambil click poto pertama trus click poto terakhir, SHIFT masi ditahan ya.
5.) Untuk menambahkan suara-suara agar lebih menarik klick saja import > audio or music import ke story board jika gerakan gambar tak sesuai dengan nada lagu lakukan pengaturan speed dengan cara klick timline yang ada pada sebelah kiri story board beri ceklist di timeline kemudian atur posisi gambar pada story board.
nahh, kalau sudah siap tinggal di save. Pilih finish movie > save to my computer, selesai deh.
Kelebihan dan Kekurangan Stop Motion
a. Kelebihan Stop Motion Animation:
- Siapapun dapat membuatnya
- Tidak diperlukan peralatan yang ribet. Biasanya menggunakan malam / papercraft / clay
- Kamera
- Tripot
b. Kelemahan Stop Motion Animation:
- Proses pengerjaan lama
- Konsep harus matang
- Diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi
- Keterbatasan gerak objek