tugas1_multimedia.rar | |
File Size: | 45 kb |
File Type: | rar |
wajib_belajar_12_tahun.docx | |
File Size: | 13 kb |
File Type: | docx |
sinopsis_wajib_belajar_12_tahun_2.docx | |
File Size: | 11 kb |
File Type: | docx |
tugas 1 multimedia
TUGAS KELOMPOK
JENIS – JENIS FORMAT AUDIO
Nama kelompok:
Setya Hendri Purnawan 702010001
Danang Eko P 702010026
Eka Prayitno E 702010048
Adi Prasetyo W 702010133
Fredi Lesmana W 702010164
JENIS – JENIS FORMAT FILE AUDIO
Secara umum, ada 3 kelompok utama format file audio :
1. Format file audio tanpa kompresi,seperti file WAV, AIFF, AU dan raw header-less PCM.
2. Format file audio dengan kompresi lossy, seperti MP3, Vorbis, Mousepack, AAC, ATRAC, dan lossy Windows Media Audio (WMA).
3. Format file audio dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Monkey’s Audio (filename extension APE), WavPack(filename extension WV), Shorten, Tom’s lossless Audio Kompressor(TAK), TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless(WMA Lossless).
Dari format-format tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu free, open, free, dan proprietary :
1. Free dan open : wav, ogg, mpc, flac, aiff, raw, au, dan midi
2. Free : gsm, dct, vox, aac, mp4, dan mmf
3. Proprietary : mp3, wma, atrac, ra, ram, dss, msv, dvf, m4p, 3gp, amr, dan awb
PEMBAHASAN
A. Format CD
Ekstensi : .cda
§ Penjelasan
File dengan ekstensi .cda merupakan representasi dari track CD-audio. File dengan format .cda dapat langsung dijalankan melalui CD-ROM, sementara filenya sendiri tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika dikopi ke dalam harddisk, file tersebut menjadi tidak dapat di-play. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara missal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable.
§ Cara Kerja
Untuk dapat mengambil/mengkopi file audio dari CD-Audio, dibutuhkan software khusus atau ripping untuk mengubah dari format .cda menjadi format lain yang dapat disimpan di computer.
§ Kekurangan dari format .cda :
Tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika dicopy ke harddisk, file tersebut akan menjadi tidak dapat di-play atau dimainkan.
B. Format Advanced Audio Coding (AAC)
Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac
§ Penjelasan
AAC merupakan format audio menggunakan lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena ada data yang hilang).
§ Cara kerja AAC :
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kompleksitas sinyal
4. Adanya penambahan Internal Error Connection
5. Kemudian sinyal disimpan atau dipancarkan
§ Kelebihan
Kepopuleran format ini dikarenakan audio codec-nya yang menyempurnakan MP3, seperti pada jangkauan sample rate yang lebih banyak (8 Hz-96 kHz), memiliki 48 channerl, dan suara yang lebih bagus untuk bit yang lebih rendah (di bawah 16 Hz).
Saat ini, AAC merupakan standar format untuk telepon selular seperti Apple’s iPhone, Sony Ericsson, N-series, dan model S40 dari Nokia, serta telepon sel berbasis Android. Juga perangkat portable seperti iPod, iTunes, Sony Playstation Portable, generasi terbaru dari Walkman Sony, semua jenis telepon Nintendo’s Wii, Nintendo DSi, mendukung format AAC.
Portable player untuk format file AAC adalah Archos, Creative Zen Portable, Microsoft Zune, SanDisk Sansa, Sony Playstation Portable (PSP), Sony Walkman, Nintendo DSi, dan Cowon.
C. Format Waveform Audio (WAV)
Ekstensi : .wav atau .wv
§ Penjelasan
WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital.
§ Cara kerja
§ Kekurangan
Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.
D. Format Audio Interchange File Format (AIFF)
Ekstensi : .aiff, .aif, .aifc
§ Penjelasan
File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse-modulation (PCM), namun juga ada varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.
E. Format MPEG Audio Layer 3 (MP3)
Ekstensi : .mp3
§ Penjelasan
Pada awalnya, format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz Brandenburg, memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip yang dipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia – sehingga adapat digolongkan file audio dengan kompresi lossy.
Pada tahun 1991, file MP3 distandarisasi dan tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas dari MP3 semakin meningkat dengan semakin mudahnya akses Internet. Munculnya software untuk menjalankan file MP3 seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft, dan player console untuk Linux, mp123, juga membuat file MP3 semakin digemari.
§ Beberapa kekurangan dari file MP3 ini adalah :
a. Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi).
b. Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
c. Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi coding.
d. Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.
e. Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.
§ Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME, dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal ini.
§ Satu hal terbesar adalah format Mp3 sebenarnya tidak gratis sehingga masalah lisensi sering kali membuat orang untuk mencari format audio alternatif lainnya. Selain itu Bit rate yang mampu dihasilkan Mp3 juga terbatas dan sering kali terdapat noise yang cukup mengganggu.
F. Format MIDI
Ekstensi : .mid
§ Penjelasan
Merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan alat-alat music elektronik berupa serangkaian spesifikasi agar berbagai instrument dapat berkomunikasi.
Dengan menggunakan format MIDI, perangkat elektronik seperti keyboard dan computer dapat melakukan sinkronisasi satu sama lain.
§ Cara Kerja
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen:
a. Perangkat Keras / Hardware yang terhubung ke peralatan (alat instrumen / komputer)
b. Data Format
Pengkodean informasi
a. Spesifikasi instrument
b. Awal / akhir nada
c. Frekuensi
d. Volume suara
MIDI device (mis. synthesizer) berkomunikasi melalui channel
a. piranti standard memiliki 16 channel
b. 128 macam instrumen (termasuk noise effect)
misal : 0 Accoustic piano
12 Marimba
40 iolin
c. 1 channel dapat memainkan 3 – 16 note
MIDI Reception Mode
a. Mode 1 : Omni On / Poly
b. Mode 2 : Omni On / Mono
c. Mode 3 : Omni Off / Poly
d. Mode 4 : Omni Off / Mono
§ Interface MIDI terdiri dari 2 komponen yaitu :
Perangkat keras, merupakan hardware yang terhubung dengan peralatan (keyboar/computer)
Data format yang mengandung pengkodean informasi (spesifikasi instrument, awal/akhir nada, frekuensi dan volume suara).
G. Format Monkey’s Audio
Ekstensi : .ape, .apl
§ Penjelasan
Merupakan format file audio dengan kompresi lossless sehingga tidak mengurangi kualitas suara. Umumnya, sebuah file audio dengan format Monkey’s Audio mempunyai ukuran lebih besar 3-5 kali dibandingkan dengan format MP3 (pada bitrate 192 Kb/s). Secara resmi, Monkey Audio hanya mendukung platform Windows, seperti yang ditulis di website resminya. Pada masa-masa mendatang, Monkey Audio akan mendukung untuk platform Linux dan Mac OS. Player yang dapat digunakan untuk menjalankan file format ini adalah Monkey’s Audio.
Sumber : PC Mild Edisi 26/2009
JENIS – JENIS FORMAT AUDIO
Nama kelompok:
Setya Hendri Purnawan 702010001
Danang Eko P 702010026
Eka Prayitno E 702010048
Adi Prasetyo W 702010133
Fredi Lesmana W 702010164
JENIS – JENIS FORMAT FILE AUDIO
Secara umum, ada 3 kelompok utama format file audio :
1. Format file audio tanpa kompresi,seperti file WAV, AIFF, AU dan raw header-less PCM.
2. Format file audio dengan kompresi lossy, seperti MP3, Vorbis, Mousepack, AAC, ATRAC, dan lossy Windows Media Audio (WMA).
3. Format file audio dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Monkey’s Audio (filename extension APE), WavPack(filename extension WV), Shorten, Tom’s lossless Audio Kompressor(TAK), TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless(WMA Lossless).
Dari format-format tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu free, open, free, dan proprietary :
1. Free dan open : wav, ogg, mpc, flac, aiff, raw, au, dan midi
2. Free : gsm, dct, vox, aac, mp4, dan mmf
3. Proprietary : mp3, wma, atrac, ra, ram, dss, msv, dvf, m4p, 3gp, amr, dan awb
PEMBAHASAN
A. Format CD
Ekstensi : .cda
§ Penjelasan
File dengan ekstensi .cda merupakan representasi dari track CD-audio. File dengan format .cda dapat langsung dijalankan melalui CD-ROM, sementara filenya sendiri tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika dikopi ke dalam harddisk, file tersebut menjadi tidak dapat di-play. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara missal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable.
§ Cara Kerja
Untuk dapat mengambil/mengkopi file audio dari CD-Audio, dibutuhkan software khusus atau ripping untuk mengubah dari format .cda menjadi format lain yang dapat disimpan di computer.
§ Kekurangan dari format .cda :
Tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika dicopy ke harddisk, file tersebut akan menjadi tidak dapat di-play atau dimainkan.
B. Format Advanced Audio Coding (AAC)
Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac
§ Penjelasan
AAC merupakan format audio menggunakan lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena ada data yang hilang).
§ Cara kerja AAC :
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kompleksitas sinyal
4. Adanya penambahan Internal Error Connection
5. Kemudian sinyal disimpan atau dipancarkan
§ Kelebihan
Kepopuleran format ini dikarenakan audio codec-nya yang menyempurnakan MP3, seperti pada jangkauan sample rate yang lebih banyak (8 Hz-96 kHz), memiliki 48 channerl, dan suara yang lebih bagus untuk bit yang lebih rendah (di bawah 16 Hz).
Saat ini, AAC merupakan standar format untuk telepon selular seperti Apple’s iPhone, Sony Ericsson, N-series, dan model S40 dari Nokia, serta telepon sel berbasis Android. Juga perangkat portable seperti iPod, iTunes, Sony Playstation Portable, generasi terbaru dari Walkman Sony, semua jenis telepon Nintendo’s Wii, Nintendo DSi, mendukung format AAC.
Portable player untuk format file AAC adalah Archos, Creative Zen Portable, Microsoft Zune, SanDisk Sansa, Sony Playstation Portable (PSP), Sony Walkman, Nintendo DSi, dan Cowon.
C. Format Waveform Audio (WAV)
Ekstensi : .wav atau .wv
§ Penjelasan
WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital.
§ Cara kerja
§ Kekurangan
Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.
D. Format Audio Interchange File Format (AIFF)
Ekstensi : .aiff, .aif, .aifc
§ Penjelasan
File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse-modulation (PCM), namun juga ada varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.
E. Format MPEG Audio Layer 3 (MP3)
Ekstensi : .mp3
§ Penjelasan
Pada awalnya, format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz Brandenburg, memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip yang dipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia – sehingga adapat digolongkan file audio dengan kompresi lossy.
Pada tahun 1991, file MP3 distandarisasi dan tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas dari MP3 semakin meningkat dengan semakin mudahnya akses Internet. Munculnya software untuk menjalankan file MP3 seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft, dan player console untuk Linux, mp123, juga membuat file MP3 semakin digemari.
§ Beberapa kekurangan dari file MP3 ini adalah :
a. Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi).
b. Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
c. Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi coding.
d. Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.
e. Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.
§ Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME, dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal ini.
§ Satu hal terbesar adalah format Mp3 sebenarnya tidak gratis sehingga masalah lisensi sering kali membuat orang untuk mencari format audio alternatif lainnya. Selain itu Bit rate yang mampu dihasilkan Mp3 juga terbatas dan sering kali terdapat noise yang cukup mengganggu.
F. Format MIDI
Ekstensi : .mid
§ Penjelasan
Merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan alat-alat music elektronik berupa serangkaian spesifikasi agar berbagai instrument dapat berkomunikasi.
Dengan menggunakan format MIDI, perangkat elektronik seperti keyboard dan computer dapat melakukan sinkronisasi satu sama lain.
§ Cara Kerja
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen:
a. Perangkat Keras / Hardware yang terhubung ke peralatan (alat instrumen / komputer)
b. Data Format
Pengkodean informasi
a. Spesifikasi instrument
b. Awal / akhir nada
c. Frekuensi
d. Volume suara
MIDI device (mis. synthesizer) berkomunikasi melalui channel
a. piranti standard memiliki 16 channel
b. 128 macam instrumen (termasuk noise effect)
misal : 0 Accoustic piano
12 Marimba
40 iolin
c. 1 channel dapat memainkan 3 – 16 note
MIDI Reception Mode
a. Mode 1 : Omni On / Poly
b. Mode 2 : Omni On / Mono
c. Mode 3 : Omni Off / Poly
d. Mode 4 : Omni Off / Mono
§ Interface MIDI terdiri dari 2 komponen yaitu :
Perangkat keras, merupakan hardware yang terhubung dengan peralatan (keyboar/computer)
Data format yang mengandung pengkodean informasi (spesifikasi instrument, awal/akhir nada, frekuensi dan volume suara).
G. Format Monkey’s Audio
Ekstensi : .ape, .apl
§ Penjelasan
Merupakan format file audio dengan kompresi lossless sehingga tidak mengurangi kualitas suara. Umumnya, sebuah file audio dengan format Monkey’s Audio mempunyai ukuran lebih besar 3-5 kali dibandingkan dengan format MP3 (pada bitrate 192 Kb/s). Secara resmi, Monkey Audio hanya mendukung platform Windows, seperti yang ditulis di website resminya. Pada masa-masa mendatang, Monkey Audio akan mendukung untuk platform Linux dan Mac OS. Player yang dapat digunakan untuk menjalankan file format ini adalah Monkey’s Audio.
Sumber : PC Mild Edisi 26/2009
TREATMENT & NASKAH
_
Treatmen & Naskah ( WAJIB BELAJAR 12 TAHUN )
Scene 1
Pada suatu pagi hari yang cerah. Di sebuah teras rumah (rumah pak Tarno) yang bersih dengan meja dan kursinya yang tertata rapi serta gorengan dan kopi yang tersaji di atas meja, ada 2 orang bapak-bapak (pak Tarno, pak Entis) saling berbincang – bincang, sambil menikmati suguhan gorengan dan kopi yang tersaji di atas meja.
Naskah :
Pak Tarno ( sembari membaca Koran ) : Lihat ni…… di Koran banyak lowongan pekerjaan, enggak nyoba daftar Ntis…???
Pak Entis ( sembari meminum kopi ) : Mana No,,, coba saya lihat lowongannya…..!!!
Kemudian pak Tarno pun memperlihatkan lowongan yang ada di Koran kepada pak Entis.
Pak Entis : wah….. ini sih minimal harus lulusan SMA….
Scene 2
Saat pak Entis dan pak Tarno sedang berbincang sambil menikmati gorengan dan kopi, Kirana (anak pak Tarno, masih SMA) keluar dari rumah. Kirana kemudian berpamitan kepada pak Tarno karena hendak pergi berangkat sekolah (berpamitan sambil bersalaman dan mencium tangan pak Tarno).
Naskah :
Kirana (Keluar dari dalam rumah ) : Bapak…… Kirana berangkat sekolah dulu ya….!!!
Pak Tarno : eh….. anak bapak,,, udah mau berangkat to….
Kirana : iya pak…. Kirana berangkat sekolah dulu ya…..
Kemudian Kirana berpamitan dengan pak Tarno sambil bersalaman dan mencium tangan bapaknya tersebut
Pak Tarno : hati – hati di jalan ya…..
Scene 3
Melihat anak Pak tarno yang sudah SMA, pak Entis terdiam dan merenung. Dalam bayangannya, pak Entis yang dulu putus sekolah selalu kesulitan dan selalu tidak di terima saat melamar pekerjaan. Kebijakan dari perusahaan / pabrik yang mengharuskan para karyawannya minimal lulusan SMA / SMK / sederajat selalu menjadi kendala bagi pek Entis yang notabennya hanya lulusan SD.
Scene 4
Pak Entis kemudian mengungkapkan penyesalannya tersebut pada pak Tarno. Pak Entis berkata bahwa dia dulu seharusnya menjadi anak yang rajin dan tidak putus sekolah hingga akhirnya sekarang dia merasa kesulitan saat hendak mencari pekerjaan. Karna banyak perusahaan dan pabrik mengharuskan karyawan – karyawannya minimal adalah lulusan SMA / SMK / sederajat.
Naskah :
Pak Entis : wah….. No,,, saya menyesal…. Kenapa saya dulu harus putus sekolah, saya sekarang jadi kesulitan buat nyari pekerjaan. Daftar di mana – mana yang di butuhkan lulusan SMA/SMK. Sementara…. Saya saja SMP tidak tuntas,,, jadi GALAU saya No,,,,,,,,,
Scene 5
Mendengar penyataan pak Entis tersebut, pak Tarno pun mengatakan bahwa pada jaman sekaran ini Wajib Belajar 12 tahun amatlah penting. Dia juga mengatkan pada pak Tarno kalau Wajib Belajar 12 tahun merupakan program pemerintah yang sangat bagus, karena bertujuan untuk mencetak generasi muda yang siap terjun ke dunia kerja. Baik lulusan SMA / SMK / sederajat sudah di bekali kemampuan dan siap untuk bekerja.
Naskah :
Pak Tarno : kamu dulu malas kok Ntis”…. Makanya…. Sekolah itu yang rajin,,,, tuntaskan wajib belajar 12 tahun. Sekarang itu yang dibuthkan perusahaan dan pabrik itu minimal lulusan SMA / SMK.
Pak Entis : iya ya No,,, saya baru nyadar sekarang
Scene 6
Pesan pak Tarno di akhir video :
“Ini Ciyuuuusss Loh………….!!!”
Scene 1
Pada suatu pagi hari yang cerah. Di sebuah teras rumah (rumah pak Tarno) yang bersih dengan meja dan kursinya yang tertata rapi serta gorengan dan kopi yang tersaji di atas meja, ada 2 orang bapak-bapak (pak Tarno, pak Entis) saling berbincang – bincang, sambil menikmati suguhan gorengan dan kopi yang tersaji di atas meja.
Naskah :
Pak Tarno ( sembari membaca Koran ) : Lihat ni…… di Koran banyak lowongan pekerjaan, enggak nyoba daftar Ntis…???
Pak Entis ( sembari meminum kopi ) : Mana No,,, coba saya lihat lowongannya…..!!!
Kemudian pak Tarno pun memperlihatkan lowongan yang ada di Koran kepada pak Entis.
Pak Entis : wah….. ini sih minimal harus lulusan SMA….
Scene 2
Saat pak Entis dan pak Tarno sedang berbincang sambil menikmati gorengan dan kopi, Kirana (anak pak Tarno, masih SMA) keluar dari rumah. Kirana kemudian berpamitan kepada pak Tarno karena hendak pergi berangkat sekolah (berpamitan sambil bersalaman dan mencium tangan pak Tarno).
Naskah :
Kirana (Keluar dari dalam rumah ) : Bapak…… Kirana berangkat sekolah dulu ya….!!!
Pak Tarno : eh….. anak bapak,,, udah mau berangkat to….
Kirana : iya pak…. Kirana berangkat sekolah dulu ya…..
Kemudian Kirana berpamitan dengan pak Tarno sambil bersalaman dan mencium tangan bapaknya tersebut
Pak Tarno : hati – hati di jalan ya…..
Scene 3
Melihat anak Pak tarno yang sudah SMA, pak Entis terdiam dan merenung. Dalam bayangannya, pak Entis yang dulu putus sekolah selalu kesulitan dan selalu tidak di terima saat melamar pekerjaan. Kebijakan dari perusahaan / pabrik yang mengharuskan para karyawannya minimal lulusan SMA / SMK / sederajat selalu menjadi kendala bagi pek Entis yang notabennya hanya lulusan SD.
Scene 4
Pak Entis kemudian mengungkapkan penyesalannya tersebut pada pak Tarno. Pak Entis berkata bahwa dia dulu seharusnya menjadi anak yang rajin dan tidak putus sekolah hingga akhirnya sekarang dia merasa kesulitan saat hendak mencari pekerjaan. Karna banyak perusahaan dan pabrik mengharuskan karyawan – karyawannya minimal adalah lulusan SMA / SMK / sederajat.
Naskah :
Pak Entis : wah….. No,,, saya menyesal…. Kenapa saya dulu harus putus sekolah, saya sekarang jadi kesulitan buat nyari pekerjaan. Daftar di mana – mana yang di butuhkan lulusan SMA/SMK. Sementara…. Saya saja SMP tidak tuntas,,, jadi GALAU saya No,,,,,,,,,
Scene 5
Mendengar penyataan pak Entis tersebut, pak Tarno pun mengatakan bahwa pada jaman sekaran ini Wajib Belajar 12 tahun amatlah penting. Dia juga mengatkan pada pak Tarno kalau Wajib Belajar 12 tahun merupakan program pemerintah yang sangat bagus, karena bertujuan untuk mencetak generasi muda yang siap terjun ke dunia kerja. Baik lulusan SMA / SMK / sederajat sudah di bekali kemampuan dan siap untuk bekerja.
Naskah :
Pak Tarno : kamu dulu malas kok Ntis”…. Makanya…. Sekolah itu yang rajin,,,, tuntaskan wajib belajar 12 tahun. Sekarang itu yang dibuthkan perusahaan dan pabrik itu minimal lulusan SMA / SMK.
Pak Entis : iya ya No,,, saya baru nyadar sekarang
Scene 6
Pesan pak Tarno di akhir video :
“Ini Ciyuuuusss Loh………….!!!”